Minggu, 16 Oktober 2011

Bunga yang Layu

Inilah aku...
Bunga yang ingin kuncup
Terbawa waktu yang kosong

Menilai kehidupan hanya dari indah ku
Warna yang mempesona
Telah biarkan ku pudar
Terhisap bagai hilang
Lewat lebah dan kupu-kupu



Jiwa ku semakin mati
Tubuh ku terunglai lemas
Terguyur hujan
Dan sedikit lagi kan terbuang



Bunga yang dulu berbinar
Kini hanya tinggal harapan
Pada buah kecil, yang berlanjut ke masa depan
Dan sampai nanti...
Kenanglah tubuh kering ini
Yang kan slalu jadi memory




Sabtu, 15 Oktober 2011

SUNYI


sunyi..
keadaan ku
senyap..
terasa pilu
sedih..
kata hati ku
sakit..
pangkuan ku
sepi..
ruang lingkup ku

tak apa jika ku sendiri..
bernyanyi dalam hening..
menorehkan sepucuk duri..
saat hati ku sedang berbaring..

lewat syair ku dalam lisan..
dari puisi berisi tulisan..
langkah bercak kata mampu di torehkan..
menanti kalimat dalam ungkapan..

detik demi detik..
dan berjalannya waktu..
dengan peluh yg mengusik..
 rasa lelah seakan berbisik..

jika saja kau menunggu..
masih mau bersabar untuk ku..
mungkin waktu sanggup merubahmu..
menyakinkan akan tulus cinta ku..

janji palsu telah pudar..
rasa sayang telah hilang..
namun jika kau mampu membayangkan..
kaulah yg ku lamunkan..

tinggi angan ucapmu..
laksana petuah bagi ku..
utk masa depan ku..
yg mgkn bisa ku jalani dan ku habizkn tanpa sanubarimu..

mgkn bgimu cinta, hanyalah sbuah kata..
tapi tidakkah kau sadar..
kau bisa hampa tanpanya..
dan itulah yg mmbuat mu tak bisa smpurna...


DIARYKU


q hnya bisa menagis melihat.mu...
sperti gugur.na daun...
begitu jg air mata q..

bukan.na aq brharap..
bukan.na aq meminta...
bukan.na aq mnginginkan,,,
tpy aq hnya mencinta..

cinta..
untuk kbahagian hti q...
untuk rasa yg tlah trtinggal drimu..

walau aq blum bgitu mngenal mu...
meski aq tak yakin atas kata hati q...
tpy aq hnya bisa brkata...
dirimu lah yg brbeda...
brbeda untuk q...
dan juga hidup q..

q tak prnah peduli...
apapun dirimu...
siapapun dirimu...
bagaimanapun hdupmu...
yg tlah jdy prinsip q..

ktika q mrasakan sakit..
walaupun sperti trtusuk pisau skalipun...
q hnya ingin trsnyum...
dan q ingin...
hnya da tangisan d hati q...
bukan hatimu...
danketahuilah...
hri itu kn slalu q ingat...
dan aq hnya bsa brkata
"q mncintaimu saat kau mninggal kn q dulu kala"



pujangga bukan pmilik cinta

seorang pujangga tak mnyanyi utk cinta...
membuat opini bukan curahan hati...
lewat nada yg mreka buat...
mampu mnggetar hati setiap manusia...
lewat lagu..mereka terpaku...
dari cemohan...tak dianggap lagi hal pilu...
sbeuah nyanyian jadi inspirasi isi hati..
senyumannya....tak indah...
namun katakan menawan...

mereka lahir bagai embun pgie...
menetes dalam hujan senja hrie...

merangkai pintalan kata adlah hobby mreka...
memberi warna indah dalam kanvas dunia...
jadi tujuan mreka.....
mengubah dunia dg hati...
lewat lantunan syair dan puisi...
pengisi stiap tempat dalam sejarah jiwa....
bukan terpaut pada cinta....


~Different Sytle "BATIK"~


Layaknya pensil dan kertas
Seperti kuas dan kanvas
Begitu juga canting dan kain
Dari situlah sebuah seni tercipta
Yang nampak sederhana
Namun terlihat begitu indah jauhnya
Serta begitu berharga
Dan dari situ semua hal bisa tercipta

                    Ya....itulah BATIK
                    Tak mudah bagi beberapa orang
                    Mulai dari menyepelekan
                    Sampai tak memperdulikannya
                    Namun.....tak susah bagi para pencintanya
                    Dengan ketekunan dan penuh rasa sabar
                    Mereka menbuatnya dengan sepenuh hati
                    Tanpa paksaan
                    Dari tangan-tangan berbakat
                    Namun banyak yang berkata
                    Tercipta dari kesungguhan bukan keinginan

BATIK .....
Seni yang dikenal berbagai kalangan
Tak perduli orang kaya atau sebaliknya
Disukai anak muda maupun orang tua
Ya....itulah BATIK
Yang jadi ciri khas negeri ini
Yang berawal dari bercak hati


~"Langkah di Antara Bayangan"~


Bukan hanya bermimpi
Tak hanya menghayal
Demi sebuah harapan
Untuk masa depan yang gemilang

Memang….
Kami tak hidup di kota
Namun mengerti kedamaian desa
Hidup dari pematang
Dianggap tak pantas oleh sebagian orang
Begitu kotor dan tak berguna
Membedakan lewat rupa maupun harta

Tapi lihatlah…
Dengarkan dan coba rasakan
Keputus asaan bukanlah jawaban
Perjuangan bagi kami bukanlah bayangan
Wujud dari kerja keras pengharapan
Yang tak sanggup ditemukan
Namun terlihat indah sebagai sebuah kenyataan

Itulah…
Itulah desa
Tumbuh di rindangnya pohon kehidupan
Diantara hijau permai perbukitan
Yakni perhiasan Ibu Pertiwi
Laksana jamrud di jantung dunia

“Jika kami mampu kami tunjukan”
Sebut kami pada desa
Walau katakan terisolasi
Tak ayal kekurangan dengan keterbatasan
Dengan rasa teguh dan percaya
Kami berani berlari ke depan
Bersama tekat juang
Berjanji untuk desa tercinta dan mampu berkata
“kami bangkit untuk Nusa yang hidup menjadi Anak Desa"


Dia Hanya Ayah


Senyum kecilnya menyapa senja
Bersama tongkat tua
Yang sudah rapuh di maka usia
Dia terus berjalan
Walau tak begitu tegap
Namun dia sanggup melewatinya

Rasa resah selalu tersambut,
Menanti keputusasaan yg menyambut
Perih kehidupan
Terlihat sayu dari matanya
Rasa rindu yg dalam
Hanya dia obati dengan impian

Namun..
Akankah critamu kan berakhir?
Menunggu nafas hidup yang teruntai
Menjadi keping2 harapan

Dialah,
Sang arjuna
Walau tak seperti saat dia muda
Tapi dia tetap jafi pelindung kita
Membawa setiap mimpi pada langkah kaki kita
Memberi semangat akan keinginan kita
Kan slalu jadi penopang hdup kita
Merangkul erat tangga tiap angan kita..

Itulah dirinya...AYAH
Semangad dan tekat juang antara kita

Gitar HatiMu


nada-nada mengalun dari gitarmu
suara merdunya membuat tersedu
melihat gerak gerik jarimu
trdengar bunyi petik gitar itu
lagu yang kau nyanyikan menyambut kebahagiaan
lewad telinga dan pandangan

saat ku menutup mata
kau ulangi lagu manja
tak lupa dengan senyum manis itu
yg tak akan kau tinggalkan

kau tahu
raut wajahmu
menggetarkan hatiku
membuat ku terpaku
akan hadirmu

kau terus begitu
menebar senyum hangat
agar ku tenang melihat tingkah laku mu
juga wajahmu
ketika kau lantunkannya

teruslah begitu!
sampai usai lagu manis mu..


Curahan Hujan


Hujan...
Saat q menutup mata,
Kau turun di hati q..
Membawa kelembapan dalam gersangnya khidupan..
Walau kau tak lagi d pedulikan...

Namun seyummu layak.na rembulan...
Kasihmu terpampang d skejap indah pelangi...
Sejukmu mengalir dlm smilir angin sepoi...

Kau trus berjalan..
Trbawa kencangnya angin...
Menyusuri langit dgn mendung awan..
Smangat kau berikan..
Tak ayal trkadang kau d nantikan...


Sebatas Harapan


Angin seakan menusuk..
Kedipan mata q terasa sayu..
Menatap sinar mentari..
Angin trus sja brhembus..
Membawa daun" kering..
Trhempas jauh pergi..

Debu" berlarian..
Mlhat keringnya tanah pedesaan..
Langit memang cerah,
Terlihat biru..
Sangatlah mempesona,
d taburi awan putih nan indah..

Mentari serasa terik..
Sayang hatiku trlihat beku
Yang trus trtidur...
Menanti Harapan kosong..
Menatap Padi yang trus menari
Dari pematang senja ini..
Merdunya....
Membawa hayal q tuk pergi ke angan..
Di antara kenyataan yang tak sejalan..

Bunga yg mekar merona
Mulai layu saat hinggap d tangan q..
Berdiri...
Menatap ke langit
Merasakan hembusan angin..
Bersandar lwat sanggahan hati..
Mununggu hati,,
Yang tak pasti datang kembali..